Nama : Reggi
Okky Riswara
Kelas : 3IC08
NPM : 28414998
A.
Fungsi
Departement (Maintenance and Repair)
Maintenance adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menjaga kondisi suatu barang agar dapat beroperasi sesuai
dengan kemampuannya sampai waktu yang telah ditentukan pada spesifikasinya.
Repair adalah kegiatan mengganti atau memperbaiki sebagian
dari peralatan yang rusak agar dapat beroperasi kembali sesuai fungsi dan
kemampuannya seperti keadaan sebelum rusak.
Ada
istilah maintenance corrective pada suatu proses maintenance and repair yaitu
proses mengganti beberapa komponen yang rusak. Lalu, apa perbedaan maintenance
corrective dengan perbaikan? Pada corrective maintenance, ada alat yang
diganti. Namun alat yang diganti tersebut sebenarnya masih bisa
berfungsi hanya saja performanya sudah mulai menurun. Bedanya dengan repair
(perbaikan), alat yang diganti pada proses repair adalah alat yang sudah
tidak dapat berfungsi bahkan menghambat kinerja suatu alat.
Tahap Maintenance Dan Repair
1. Diagnosa :
Kegiatan yang dilakukan untuk mendeteksi kesalahan
2.
Pengukurang/pengujian/troubleshooting
3. Menentukan
kerusakan
4.
Perbaikan/Perawatan
Tujuan Dari Maintenance Dan Repair
Tujuan utamanya
adalah untuk memperpanjang lifetime suatu alat dan menjaganya agar tetap
reliable. Oleh karena itu, reliabilitas suatu alat menjadi penting. Reliabilitas adalah kemampuan
alat melakukan fungsinya tanpa kegagalan dengan batas waktu yang telah
ditentukan. Maintenance yang baik adalah maintenance yang singkat sehingga
downtime tidak terlalu lama dan fungsionalitas alat tetap terjaga. Downtime
adalah waktu dimana alat tidak dapat dipergunakan karena perbaikan.
Ada 5 faktor yang menentukan lama downtime:
1. Man power :
Keahlian teknisi
2. Material :
ketersediaan komponen/bahan
3. Machine :
ketersediaan alat pendukung/tools
4. Money :
Ketersediaan budget untuk melakukan perbaikan
5. Market : Pasar
yang menjadi sumber material dan machine
Pada intinya maintenance dilakukan
untuk menghindari kegagalan alat. Kegagalan Alat yang dimaksud disini
adalah akhir kemampuan suatu alat untuk melaksanakan fungsi yang
dipersyaratkan.
B.
Jenis-jenis Maintenance
Secara garis besar kegiatan perawatan dapat diklasifikasikan
dalam dua macam yaitu: Perawatan terencana (planned maintenance) dan perawatan
tidak terencana (unplanned maintenance).
Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian strategi perawatan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
1. Perawatan Terencana (Planned Maintenance)
Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga kerusakan besar dapat dihindari. Perawatan terencana (planned maintenance) terbagi menjadi preventive maintenance dan corrective maintenance.
2. Perawatan Tidak Terencana (Unplanned Maintenance)
Perawatan tidak terencana ini membahas mengenai perawatan darurat dimana perawatan ini merupakan salah satu cara perawatan yang tidak direncanakan sebelumnya sehingga biasanya hal ini dilakukan saat mesin atau peralatan tersebut mengalami kegagalan atau kerusakan yang tidak terduga dan harus segera diperbaiki untuk mencegah akibat yang lebih serius lagi. Salah satu contoh perawatan tidak terencana adalah emergency maintenance. Emergency maintenance adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian strategi perawatan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
1. Perawatan Terencana (Planned Maintenance)
Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga kerusakan besar dapat dihindari. Perawatan terencana (planned maintenance) terbagi menjadi preventive maintenance dan corrective maintenance.
2. Perawatan Tidak Terencana (Unplanned Maintenance)
Perawatan tidak terencana ini membahas mengenai perawatan darurat dimana perawatan ini merupakan salah satu cara perawatan yang tidak direncanakan sebelumnya sehingga biasanya hal ini dilakukan saat mesin atau peralatan tersebut mengalami kegagalan atau kerusakan yang tidak terduga dan harus segera diperbaiki untuk mencegah akibat yang lebih serius lagi. Salah satu contoh perawatan tidak terencana adalah emergency maintenance. Emergency maintenance adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
C. Istilah-istilah Maintenance
1. Avalabality
Adalah Perioda waktu dimana
alat/fasilitas dalam keadaan siap untuk dipakai/dioperasikan
2. Downtime
Adalah Perioda waktu dimana
alat/fasilitas dalam keadaan tidak dapat dipakai/dioperasikan.
3. Breakdown
Adalah aktivitas maintenance
(pemeliharaan) yang dilakukan sebagai reaksi atau tindakan segera yang
menduduki prioritas utama untuk mengembalikan kondisi peralatan atau mesin pada
kondisi atau keadaan normal setelah mengalami kegagalan fungsi yang
mengakibatkan peralatan tersebut berhenti beroperasi.
4. Overhaul
Adalah Pemeriksaan dan perbaikan
secara menyeluruh thdap suatu fasilitas atau sebagian dari fasilitas shgg
mencpai standard yang di terima.
5.
Maintainability
adalah
probabilitas pada kegagalan suatu item untuk dikembalikan kepada kondisi awal
operasional.
6.
Reliability
adalah
probabilitas suatu item untuk bekerja secara normal untuk jangka waktu operasional.
7.
Mission time
adalah waktu
operasional suatu item.
8. Logistic time
adalah Sebagian
waktu downtime yang digunakan untuk menunggu spare part
9. Failure
adalah ketidakmampuan suatu item untuk
beroperasi.
10. Serviceability
adalah Tingkat kemudahan atau kesulitan pada
item yang dapat dikembalikan ke kondisi kerjanya.
11. Redundancy
adalah keberadaan lebih dari satu alat untuk
mencapai satu fungsi yang ditentukan.
12. Failure Mode
adalah keadaan abnormal dari kinerja suatu
item yang menjadi pertimbangan pada item tersebut karena menyebabkan kegagalan.
13. Useful life
adalah Jarak waktu suatu item beroperasi dan
berproduksi.
14. Corrective Maintenance
adalah maintenance yang tidak terjadwal untuk
mengembalikan pada peforma semula.
15. Continuous task
adalah Sebuah kegiatan yang mlibatkan
monitoring terhadap suatu item.
16. Active repair time
adalah periode saat downtime saat manpower
bekerja memperbaiki suatu item.
17. Inspection
adalah observasi secara kualitatif dari
kondisi item.
18. Six big Losses
Adalah enam permasalahan terbesar dalam sebuah produksi, yaitu :
1. Breakdown (Down Time Loss)
2. Setup and Adjustment (Down Time Loss)
3. Small stop (speed Loss)
4. Reduced Speed (speed Loss)
5. Start-up Reject (Quality Loss)
6. Production Reject (Quality Loss)
D.
Keuntungan- keuntungan yang akan
diperoleh dengan adanya Maintenance and Repair adalah sebagai berikut :
- Mesin
dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan
dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang,
- Pelaksanaan
proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar,
- Dapat
menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya
kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi
selama proses produksi berjalan,
- Peralatan
produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan
pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula,
- Dapat
dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi
yang digunakan,
- Apabila
mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan
baku dapat berjalan normal
0 komentar:
Posting Komentar