Rabu, 18 November 2015

Dampak Kabut Asap Bagi Lingkungan Sekitar

A.   PENDAHULUAN

Indonesia adalah Negara yang di lewati garis khatulistiwa, dan Indonesia termasuk ke dalam Negara tropis, dimana hanya mempunyai 2 musim yaitu, musim hujan dan musim kemarau, dan sering terjadi bencana alam di musim hujan dan musim kemarau, khususnya musim kemarau sering terjadi kebakaran hutan yang terjadi di sumatera dan Kalimantan yang  di akibatkan, oleh lahan gambut yang mudah terbakar, akibatnya sering terjadi kabut asap dan mengganggu jarak pandang. Selain itu mengganggu aktivitas keseharian seperti terbatasnya jarak pandang, kabut asap juga bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh.Bila seseorang terpapar konsentrasi tinggi asap kabut yang mengandung komponen berbahaya bisa menimbulkan berbagai gangguan pernapasan. Komponen asap bisa terdiri dari uap hasil pembakaran, partikel dari bahan-bahan yang terbakar, sampai komponen kuman.Banyak sedikitnya komponen yang terhirup tergantung pada jarak dan durasi kabut asap. Pada orang yang tinggalnya dekat dengan sumber pembakaran tentu konsentrasi kandungan berbahaya dalam asapnya lebih tinggi.

B. Standar Limbah

Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) adalah laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam/hari/bulan. Penetapan ISPU ini mempertimbangkan tingkat mutu udara terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan dan nilai estetika.
Berikut Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan tentang Pedoman Teknis Perhitungan Dan Pelaporan Serta Informasi  Indeks Standar Pencemar Udara No. KEP-107/KABAPEDAL/11/1997 Tanggal 21 November 1997:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoJI8moIjBXZTqe-VrDCnbnCuDTxZIwoL_zibwdV8flYUoGl-HqL1eYNwCGVhSrM6r5rf2MDgqYa3cc9hb0BTWxEZHlFFpODhFP4LSrH41EsxX-BWCobl9ejNoUWX45Sq6WuY-4qpDtBla/s1600/Tabel+Indeks+Standar+Pencemaran+Udara.jpg
ISPU Ditetapkan Berdasarkan KEP-107/KABAPEDAL/11/1997, yaitu:
- Karbon Monooksida (CO): 8 jam (Periode pengukuran rata-rata)
- Sulfur Dioksida (SO2): 24 jam (Periode pengukuran rata-rata)
- Nitrogen Dioksida (NO2): 1 jam (Periode pengukuran rata-rata)
- Ozon Permukaan (O3): 1 jam (Periode pengukuran rata-rata)
- Partikel Debu (PM10): 24 jam (Periode pengukuran rata-rata)

C.     Realita Dilapangan
                                 
Kebakaran hutan di sumatera dan Kalimantan, diakibatkan karena adanya factor alam karena lahan gambut di sekitar mudah terbakar, ada juga oknum perusahaan yang membakar lahan tersebut untuk dijadikan lahan kelapa sawit.
Kebakaran hutan di sumatera dan di Kalimantan memberikan dampak yaitu :

Dampak Kesehatan :
-      Kabut Asap Menyebabkan Iritasi mata,hidung dan tenggorokan, serta menyebabkan alergi Pernafasan
-      Kabut asat dapat memparah kesehatan bagi yang mempunyai penyakit Asma dan penyakit paru-paru lainnya.
-      Banyak hasil dari kebakaran hutan mengenai makanan, jadi membuat makanan tidak higienis dan dapat menimbulkan penyakit
-      Kabut asap menyebabkan paru- paru jadi sulit bernafas
-      infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, terutama karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus penyebab penyakit (agent) serta buruknya lingkungan (environment).

Dampak Ekonomi dan lingkungan
-      Indonesia merugi karena pariwisata menurun akibat terjadi kabut asap di sumatera dan Kalimantan
-      Riau mengalami kerugian Rp. 7 triliun akibat terjadinya kebakaran hutan
-      Negara tetangga Malaysia dan singapura terkena dampak asap yang menyebabkan banyak yg tidak beraktifitas selama kabut asap dan merugikan kedua Negara tersebut.

Dampak Pendidikan
          Banyaknya sekolah di riau di liburkan akibat kebakaran hutan ini, dan juga Negara tetangga Malaysia yang terkena dampak ikut meliburkan sekolahnya

Dampak Alam
          Banyak hewan langka yang seharusnya dilindungi mati akibat kebakaran hutan ini dan juga banyak hewan buas pindah ke lingkungan penduduk dan menyerang penduduk sekitar.

D.     Kesimpulan.
         

          Dari kesimpulan yang bisa kami ambil dari kejadian yang terjadi di sumatera dan kalimatan seharusnya kita bisa lebih sadar untuk menjaga alam ini, meskipun kejadian ini bisa karena kejadian alam, tapi juga ada karena perbuatan manusia itu sendiri, banyak sekali yang dirugikan dari kejadian ini dari segi ekonomi, segi alam, segi pendidikan, segi kesehatan, dari pemerintah seharusnya bisa lebih tegas soal masalah ini yang bertahun-tahun selalu terulang kembali bahkan tahun ini adalah dampak yg paling besar, tapi kita tidak bisa semua menyalahkan pemerintah kita juga harus sadar dari diri kita sendiri supaya tidak merusak alam, agar alam masih bisa kita nikmati oleh anak cucu kita kelak.