Rabu, 25 April 2018

#MULTIMEDIA_APRIL

Pada penulisan blog ini sebelum membahas beberapa materi yaitu physical layer, ADSL ? , SDSL ? , WIFI ? , Hal-hal yang dapat mengganggu sinyal Wi-Fi ?, cara setting IP Address?

OSI adalah standar komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan komputer. Standar itulah yang menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui jaringan. Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik.

Dari ke Tujuh layer tersebuat mempunyai 2 (dua) Tingkatan Layer, yaitu:
1. Lower Layer yang meliputi : Physical Layer, DataLink Layer, dan Network Layer.
2. Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer


Gambar dari Osi Layer dan TCP/IP

Physical layer adalah layer paling bawah dari layer-layer model OSI. Ia berisi standard-standard untuk Menghubungkan komputer kepada media transmisi yang sesungguhnya. Karakteristik dari lapisan Physical layer adalah yang menentukan rangkaian kejadian dimana arus bit berpindah melalui medium fisik. Sedangkan tujuan utama dari layer Physical adalah:

• Menspesifikasikan standards untuk berinteraksi dengan media jaringan
• Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan-jaringan.
• Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan
• Synchronisasi transmisi sinyal
• Deteksi error selama transmisi

Pada layer physical, komputer mengirimkan stream bit-bit lewat media transmisi. Karena komputer menggunakan sinyal electric untuk menghadirkan biner 0 dan 1, standards layer physical berkenaan dengan sinyal-sinyal electric ini meliputi:

• Jenis sinyal (analog atau digital)
• Level tegangan
• Identifikasi bit
• Synchronisasi bit

Fungsi dari Phisical Layer merupakan berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.

Berikut adalah contoh dari Phisical Layer :


Gambar dari Jaringan Kabel RJ 45

Referensi :

1
.http://rikosptr.blogspot.co.id/2013/06/physicallayer-physical-layer-adalah.html
2. https://mardiansyah313.wordpress.com/2016/05/25/physical-layer-pada-osi-layer/
3. http://fandi-moha.blogspot.co.id/2012/06/physical-layer.html
4. https://iketutsuastika.wordpress.com/2013/05/29/physical-layer-lapisan-fisik/
5. https://amandarenggi9a.wordpress.com/2016/12/03/pengertian-macam-macam-dan-fungsi-physical-layer/

ADSL - Asymmetrical Digital Subscriber (ADSL) merupakan salah satu dari beberapa jenis Digital Subscriber Line (DSL) disamping HDSL, VDSL, IDSL, GHDSL dan SDSL. Digital Subscriber Line adalah teknologi akses internet yang dapat memungkinkan kabel tembaga, atau sering disebut dengan injection technology (suntikan teknologi) yang dapat membantu kabel telepon biasa menghantarkan data dengan jumlah yang besar

Gambar Rangkaian ADSL 

ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) merupakan metode transmisi data digital berkecepatan tinggi melalui kabel tembaga. ADSL mampu mengirimkan data dengan kecepatan bit yang tinggi, berkisar antara 1.5 Mbps – 8 Mbps untuk arah downstream (sentral – pelanggan), dan antara 16 Kbps – 640 Kbps untuk arah upstream (pelanggan – sentral). Kemampuan transmisi ADSL inilah yang mampu mengirimkan layanan interaktif multimedia melalui jaringan akses tembaga. ADSL sendiri merupakan salah satu anggota dari “DSL Family”. Teknologi x-DSL sendiri mempunyai berbagai macam variasi, yaitu:

1. Asymmetrical Digital Subscriber Line (ADSL)
2. Consumer Digital Subscriber Line (CDSL)
3. ISDN-Digital Subscriber Line (IDSL)
4. High bit rate Digital Subscriber Line (HDSL)
5. Single High Speed DSL (SHDSL)
6. Rate-adaptive Digital Subscriber Line (RADSL)
7. Very High bit-rate Digital Subscriber Line (VDSL)
8. Single or Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL)

ADSL menggunakan kabel telpon yang telah ada, jadi bukan fiber optics. ADSL juga dijuluki revolusi di bidang internet atau istilah asingnya “broadband”.

Kelebihan Dan Kekurangan ADSL

Beberapa kelebihan ADSL, diantaranya yaitu:

1. Memiliki pembagian frekwensi menjadi 2 (dua) macam diantaranya frekwensi tinggi untuk menghantarakna data dan frekwensi rendah untuk menghantarkan suara maupun fax.
2. Untuk di Indonesia pelanggan yang menggunakan Spidiy, maka ADSL membuat kegiatan ber-Internet menjadi lebih hemat. Sehingga dapat melakukan akses internet tanpa mengkhawatirkan tagihan yang terlalu mahal.
3. Layanan komunikasi antara data dan suara diberikan melalui 2 (dua) kanal yang memang terpisah akan tetapi tetap pada satu kabel yang sama.
4. Koneksi ADSL selalu tersambung dengan internet setiap saat dan telepon tetap dapat digunakan kapan saja.
5. Dan kecepatan internet yang selalu stabil.

Beberapa kekurangan ADSL, diantaranya yaitu:

1. Jarak dapat berpengaruh pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan komputer atau saluran telepon dengan gardu telepon, maka akan berpengaruh pada kecepatan dalam menakses internet.
2. Adanya load coils yang digunakan untuk memberi layanan ke plosok-plosok daerah, sehingga load coils akan menggeser frekwensi suara ke frekwensi yang biasanya digunakan ADSL. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya interfensi maupun ketidak cocokan jalur pada ADSL.
3. Adanya bridge tap yang merupakan kabel tidak berada pada jalur langsung antara pelanggan dengan CO. Jadi bridge tap dapat menimbulkan noise yang nantinya dapat mengganggu kinerja dari ADSL.
4.. Karena seiring berkembangnya jaman penggunaan kabel fiber optik pada saluran telepon digital sudah mulai digunakan. Hal ini tidak sesuai dengan sistem teknologi ADSL yang masih menggunakan saluran analog (kabel tembaga), sehingga pada saat ini masih cukup sulit mengirimkan sinyal melalaui kabel fiber optik.
5. Kecepatan koneksi modem ADSL hingga saat ini masih sangat tergantung dengan tiang telepon atau DSLAM dan tidak semua sistem operasi komputer dapat menggunakan ADSL.

Berikut ini daftar ISP yang menyediakan koneksi menggunakan ADSL. :

Sumber : 
1. http://www.pengertianku.net/2015/10/pengertian-adsl-dan-fungsinya.html
2. http://ima-rund.blogspot.co.id/p/isdn-dan-adsl.html
3. https://koleksibukukuliah.blogspot.co.id/2017/09/koneksi-internet-dengan-adsl-asymmetric.html
4. http://www.temukanpengertian.com/2016/02/pengertian-adsl.html
5. https://ekofitriyanto.wordpress.com/2014/04/20/pengertian-cara-kerja-adsl-sdsl-hotspot-wifi-nircable-technology/

Pengertian SDSL

     SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line) adalah layanan akses internet kecepatan tinggi dengan pencocokan upstream dan downstream kecepatan data. Artinya data dapat dikirim ke internet dari mesin klien atau diterima dari internet dengan ketersediaan bandwidth yang sama di kedua arah. Dari fitur ini kita bisa tahu bahwa layanan ini sangat baik dari segi kecepatan.
Layanan SDSL biasanya digunakan oleh beberapa perusahaan besar yang membutuhkan Web, VPN, extranet atau intranet. Sehingga dalam kasus ini server klien mungkin diperlukan untuk mengupload sejumlah data yang besar ke internet secara teratur. Bila dibandingkan dengan ADSL, akan lambat dan tidak memadai karena bandwith yang tersedia kurang dari 1 mbps, sedangkan SDSL bisa setinggoi 7 mps di kedua arah.
Sebuah penawaran penyedia layanan SDSL menawarkan nilai yang berbeda untuk berbagai harga. Semakin cepat laju data, semakin mahal harga layanannya. Biasanya, kontrak jangka panjang yang diperlukan untuk layanan SDSL terlepas dari kelas yang dipilih.

Kelebihan SDSL

1.Bandwidth yang disalurkan simetrik dalam arti kecepatan upload dan download sama sesuai paket layanan yang pelanggan pilih sebelumnya.
2. Delay rendah.
3. Tidak bergantung dan tidak mengganggu pada saluran telepon yang ada.

Kekurangan SDSL

1. Jika tidak menggunakan sistem anti petir (grounding) yang baik maka akan boros modem (terkena     petir terus).
2. Kabel diputus orang lain.
3. Modemnya lebih mahal dari modem ADSL.
4. Hanya dapat digunakan pada saluran sepanjang 10 kft.

Sumber : 
1.http://spaceku.com/pebedaan-jenis-dsl-adsl-sdsl/
2.https://ichsantoyota11.wordpress.com/2017/04/20/sdsl-symmetric-digital-subscriber-line/
3.http://chordslagukita.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-sdsl.html
4.http://lutfiibrahim.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-cara-kerja-dari.html
5.http://fryanasn.blogspot.co.id/2012/05/perbedaan-antara-adsl-dsl-dan-sdsl.html

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya


Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

Cara kerja WIFI
Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagaimana cara kerja Jaringan Wireless
Di awal telah dijelaskan bahwa untuk menghubungkan sebuah computer yang satu dengan yang lain, maka diperlukan adanya Jaringan Wireless. Menurut sebuah buku yang bersangkutan, supaya komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen dibutuhkan, yaitu:

1. Sinyal Radio (Radio Signal).
2. Format Data (Data Format).
3. Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).


Kelebihan teknologi wireless :

1. Mobilitas, bisa digunakan kapan sajadan kemampuan akses data pada jaringan wireless itu real time, selama masih di area hotspot.
2. Kecepatan Instalasi, proses pemasangan cepatdan tidak perlu menggunakan kabel.
3. Fleksibilitas Tempat, bisa menjangkau tempat yang tidak mungkin dijangkau kabel.
4. Jangkauan luas.
5. Biaya pemeliharannya murah (hanya mencakup stasiun bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup 6. keseluruhan kabel).
7. Infrastrukturnya berdimensi kecil.
8. Mudah dikembangkan.
9. Mudah & murah untuk direlokasi dan mendukung portabelitas.

Kelemahan teknologi wireless :

1. Transmit data kecil, sedangkan jika menggunakan kabel akan lebih cepat.
2. Alatnya cukup mahal.
3.Mudah terjadi gangguan antara pengguna yang lain (Interferensi Gelombang).
4. Kapasitas jaringan terbatas.
5. Keamanan data kurang terjamin.
6. Intermittence (sinyal putus-putus)
7. Mengalami gejala yang disebut multipath yaitu propagasi radio dari pengirim ke penerima melalui banyak jalur yang LOS.
8. Mempunyai latency yang cukup besar dibandingkan dengan media transmisi kabel.

Sumber : 
1.https://mochammadikhsanudin.wordpress.com/2014/04/16/artikel-adsl-sdsl-wifi-dan-hotspot/
2.http://abdul-yasin.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-cara-kerja-adsl-sdsl.html
3.https://indrinurat.wordpress.com/2018/04/14/adsl-sdsl-hotspot-dan-wifi/
4.https://ekofitriyanto.wordpress.com/2014/04/20/artikel-mengenai-adsl-sdsl-hotspot-wifi-nircable-technology/
5.http://mynameisfrezzyr.blogspot.co.id/2018/04/adsl-sdsl-hotspot-wifi.html

Hal - hal yang mempengaruhi sinyal wifi
         Bagi pengguna teknologi modern sekarang ini WI-FI sudah tidak asing lagi dan sudah jamak digunakan dalam koneksi antar sauatu jaringan atau akses data antar jaringan. Wifi ( wireless fidelity ) merupakan akses sambungan antar suatu perangkat tanpa kabel sebagai teknologi terkini setelah akses jaringan via kabel data yang kurang efisien. berikut hal - hal yang mempengaruhi sinyal wifi.:

            
            1. Jenis Antena
Antena yang mempunyai sudut pancar lebih sempit akan mempunyai kualitas sinyal yang lebih baik, misalnya antena omni dibandingkan dengan antena sectoral, tentu sinyal dari antena sectoral akan lebih baik. begitu juga antena directional akan labih baik dari sectoral.antena omni akan memancarkan sinyal ke segala arah, tetapi menerima interferensi dari segala arah juga.sudut pancar suatu antena dipandang dari dua sisi, yaitu vertical beamwidth (v-beam) dan horizontal beamwidth (h-beam) semakin besar gain suatu antena, maka beamwidth akan semakin sempit.antena omni 3 db v-beam nya akan jauh lebih besar daripada antena dg gain 15db. sehingga  jika kita bandingkan antena 3 db dengan antena 15db dalam 1 tower, kemudian kita pantau sinyalnya dari bawah tower, maka sinyal akan lebih besar antena 3 db. tetapi jangkauan terjauhnya masih lebih baik antena yg 15db

2. Radio AP
Radio AP datang dari berbagai merk dan model. tentu mempunyai kualitas yang berbeda-beda pula. Kualitas Ap ini juga berbeda-beda walupun satu merk dan satu model. Misalnya jika kita membeli selusin AP dgn merk/model yang sama, kemudian kita lakukan test satu per satu, hasilnya juga kemungkinan besar berbeda-beda. ada yang sangat bagus ada yang kurang, dan ada juga yang buruk, jika dilihat dari sinyal dang dipancarkan (TX) dan sensitifitas penerimaannya (RX)Ada beberapa type ap yang hanya bagus di sinyal keluaran / TX, tapi kurang peka/ budeg di sisi penerimaan.Ada AP yang hanya bagus digunakan untuk koneksi point-to-point, tapi kurang bagus untuk koneksi multi client.


3. Interferensi Frekuensi
Interferensi terkait penggunaan channel, yang erat kaitannya dengan channel width
jika kita menggunakan channel witdh 5MHz, maka kita akan mempunyai 11 channel yang tidak saling interferensi. tapi jika kita memakai channel width 20MHz, maka untuk country Indonesia, hanya ada 3 channel yang tidak saling interferensi, yaitu Ch1, Ch6, dan Ch11 Interferensi di suatu lokasi, jika dilihat dari jenis polarisasinya akan mempunyai tingkatan yang berbeda. Ambil suatu kasus dimana suatu lokasi disitu sudah banyak yang memakai antena dengan polarisasi horizontal, maka intensitas inteferensi horizontal lebih tinggi daripada vertical. jika kita memaksakan kita memakai polarisasi horizontal, yang terjadi sinyal akan saling mengganggu/intereferensi. pada kasus seperti ini kita sebaiknya menggunakan polarisasi vertical, begitu juga pada sebaliknya.

4. Perangkat Client
Begitu banyak perangkat AP, handphone/gadget, laptop, smartphone yang ada dipasaran. tentunya kualitasnya pun berbeda-beda pula. Jika ada satu kasus si A bisa terhubung beberapa kilometer secara langsung hanya menggunakan laptop/handphone. Tentu kita tidak bisa menyamaratakan hasil kasus tersebut di tempat lain jika perangkat nya berbeda. apalagi jika sdh berbeda merk dan model.
Besaran bar penerimaan sinyal pada suatu gadget/laptop itu sebetulnya adalah hasil pengurangan rssi (sinyal sesungguhnya) 'dikurang' dengan besaran noise yang diterima oleh antena. sehingga pada kasus dimana tingkat interferensi tinggi, walaupun di client berjarak hanya puluhan meter dari antena AP pemancar, bisa jadi besaran bar-nya kecil.
Dan untuk AP merk TPLink dan beberapa merk tertentu, juga tidak menampilkan besaran rssi, tetapi hanya nilai dbm setelah dikurang dengan noise/interferensi.
Jenis dan posisi antena client juga sangat mempengaruhi penerimaan sinyal. untuk beberapa merk/model laptop,  bahkan hanya menggunakan jenis antena dipole, dan dipasang secara vertical, umumnya laptop/gadget menggunakan antena type microstrip

5. Halangan
Pohon dengan daun yang lebat adalah halangan yang agak sulit di tembus sinyal wifi, karena karakter dedaunan jika kita papar dengan microwave akan menyerap energi, ambil contoh sayuran kita masukkan ke dalam oven microwave.
disamping halangan pohon, bangunan tinggi adalah penyebab terhalangnya sinyal wifi. akan tetapi sifat bangunanmasih bisa memantulkan sebagian sinyal sampai ke client dari sudut yang lain. Atap seng adalah material yang tidak bisa ditembus sinyal. Jika ada kasus client masih bisa akses dibalik lembaran logam, itu kemungkinan dapat dari pantulan dari sudut yang lain.

6. Interferensi dari Universal Repeater
Untuk membuat repater, mode Universal Repeater adalah cara yang paling praktis dan mudah, tetapi sinyal dari universal repeater ini bisa menyebabkan gangguan interferensi secara langsung ke AP utama, dikarenakan menggunakan channel yang sama, tetapi timing waktu pancar-nya ke cliet di sisi repeater tidak sinkron atau tidak di manage dari AP pusat, akibatnya sinyal dari AP pusat dan sinyal dari client universal repeater saling bertumbukan. Keadaan bisa lebih parah kika posisi universal repeater ini dekat dengan AP utama.WDS repeater adalah repeater yg sinkron

7. Interferensi dari sinyal sendiri
Tembok atau sejenisnya adalah pemantul sinyal wifi yang baik, pada lingkungan padat bangunan, ini bisa menyebabkan masalah besar, karena sinyal yang dipancarkan oleh suatu AP utama akan dipantulkan kembali padanya, masalahnya fasa dan period gelombang pantul ini sudah bergeser sehingga bisa melemahkan atau mengacaukan sinyal utama. Keadaan ini bisa bertambah parah jika kita memperbesar output power radio AP-nya

8. Penempatan perangkat Access Point
Perangkat Access Point (AP) adalah perangkat yang berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang radio.Penempatan perangkat AP sangat menentukan kualitas jaringan Wi-Fi. Perangkat AP harus diletakkan di posisi yang tepat sehingga dapat memberikan kualitas sinyal radio yang baik untuk semua perangkat penerima baik smartphone ataupun komputer.

9. Jumlah pengguna
Banyaknya pengguna sangat mempengaruhi kualitas jaringan Wi-Fi. Jumlah pengguna ditentukan bukan hanya dari jumlah orang yang menggunakan jaringan Wi-Fi, tetapi ditentukan dari banyaknya jumlah perangkat penerima yang menggunakan jaringan tersebut. Asumsi umum yang digunakan dalam perhitungan jumlah pengguna adalah satu orang biasanya menggunakan dua buah perangkat penerima, yaitu satu smartphone dan satu komputer. Dengan mengetahui jumlah pengguna secara tepat, kita dapat melakukan pemilihan perangkat jaringan yang sesuai sehingga kualitas jaringan yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan seluruh pengguna.

10. Jenis aplikasi yang digunakan
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas jaringan Wi-Fi adalah jenis aplikasi yang digunakan. Secara umum, aplikasi yang digunakan dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tipe, yaitu suara (voice call), video (video call), best effort (aplikasi lain selain suara dan video), dan aplikasi background (aplikasi lain yang tidak memerlukan pertukaran data yang cepat, misalnya email atau file download). Dengan mengetahui jenis aplikasi yang digunakan, kita dapat memperhitungkan dengan tepat kebutuhan bandwidth yang optimal untuk jaringan tersebut. Penggunaan bandwidth yang optimal akan memberikan kualitas jaringan Wi-Fi yang baik kepada seluruh pengguna sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Sumber : 
1.https://www.duniaandroid.com/2015/09/penghalang-kekuatan-sinyal-wifi-pada.html
2.http://www.gigaforte.co.id/2017/11/13/3-faktor-yang-mempengaruhi-kualitas-jaringan-wi-fi/
3.http://www.pintarkomputer.com/5-faktor-yang-dapat-menentukan-kuat-lemahnya-sinyal-wireless-wi-fi/
4.https://segiempat.com/tips-dan-cara/teknologi/internet/faktor-yang-mempengaruhi-sinyal-wifi/
5.http://rnet-group.blogspot.co.id/2014/04/faktor-apa-saja-yang-mempengaruhi.html

Pengertian IP Address

Internet adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung di dunia. Agar dapat berkomunikasi dan bertukar data, antar komputer ini membutuhkan alamat sebagai identitas pengenal. Alamat itulah yang secara global disebut dengan IP Address.
Cara Setting Ip address 
Disini saya akan memaparkan bagaimana caranya melakukan perubahan atau memberi setting ip address pada sebuah komputer. seperti yang sudah pernah dibahas pada artikel sbelumnya, bahwa untuk memberikan IP address terdapat dua cara, yaitu static dan dynamic.

Masuk ke control panel. Lalu pada bagian Network and Internet, pilih View network status and tasks.


Setelah itu Anda akan diarahkan ke halaman Network and Sharing Center. Pada panel menu sebelah kiri pilih Change adapter setting.
Pada bagian ini, pilih adapter mana yang akan kamu setting ip address nya. Pada contoh ini saya memilih Local Area Connection. Pada icon adapter tersebut klik kanan, lalu pilih properties.
Akan dihadapkan dengan kotak dialog properties. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), lalu klik properties.
Pada bagian ini, Anda akan diperlihatkan form pengisian. Seperti yang sudah saya katakan diawal, terdapat dua metode pemberian ip address, yaitu static dan dynamic.


Setting IP Address di windows secara Static (Manual)
Agar bisa mengisi secara manual, Anda harus meberikan cek list pada opsi Use the following ip address. Kemudian form tersebut bisa Anda isi menggunakan ip address yang Anda inginkan. Setelah itu klik OK.
Setting IP Address di Windows Secara Dynamic (Otomatis)
Untuk bisa mendapatkan ip address secara dynamic ini (DHCP), pastikan komputer Anda sudah terhubung dengan komputer/perangkat jaringan yang bertindak sebagai DHCP Server.
Jika sudah terhubung, cek list opsi Obtain an IP address automatically dan biarkan form pengisian tetap kosong. Klik OK. Maka secara otomatis komputer Anda sudah terdapat IP address nya.
Perbedaan dari dua metode tersebut ialah, apabila ip address di setting secara manual maka, nomor ip address tidak akan berubah kecuali di setting ulang oleh sang administrator. Sedangkan jika menggunakan metode DHCP, ip address bisa saja berubah sesuai dengan ip address yang tersedia.
Sumber :
1.http://www.beeaccounting.com/kb/setting-ip/
2.http://www.pintarkomputer.com/cara-setting-mengganti-ip-address-pada-komputer-os-windows/
3.http://www.meretas.com/pengertian-dan-cara-setting-ip-address/
4.http://cara-terindah.blogspot.co.id/2014/01/cara-setting-manual-ip-adress-di.html
5.https://robicomp.com/cara-mengatur-ip-address-pada-jaringan-lan.html