Awal Kisah Corat Coret SMA
AWAL KISAH bermula pada
tahun 1969. Pengumuman lulus di jaman itu memang sangat terbuka. Nama setiap
pelajar yang lulus cukup di tempel di papan pengumuman sejak subuh-subuh.
Di pagi hari, siswa berkerumun mencari nama
mereka masing-masing di situ. Nyaris tak ada sorak-sorai kegembiraan nan
lebay meledak dari mereka yang berhasil lulus. Paling banter saling peluk,ces tangan, dan tak ada konvoi kendaraan
(karena memang tak ada yang punya). Semua berjalan nyaris tanpa emosi dan
euforia yang meledak-ledak.
Di jaman itu memang tak
pernah tercatat dalam sejarah, ada pelajar yang dinyatakan tidak lulus. Sebab
belum ada standar nilai kelulusan. Asal ikut ujian, pasti lulus. Yang membedakan
hanya nilai.
Lalu terjadilah sejarah yang
memilukan hati jagat SMA di Mongondow pada jaman itu. Dari semua sekolah
seantero Mongondow, hanya ada 1 orang yang tidak lulus. Bayangkan, engkau
satu-satunya yang tidak lulus. Bisakah kau rasakan bagaimana rusak dan sedihnya
itu?
Seluruh temannya membantu siswi
tersebut, dengan menanyakan ke kepala sekolah dan hasilnya nihil, sampai suatu
ketika ada seorang anak laki laki yang melihat nama siswi tersebut, dan
akhirnya siswi tersebut merasa senang, dan semua teman-temannya berkumpul di
tengah lapangan, dan siswi tersebut meminta untuk menuliskan nama mereka di
baju sma sebagai kenang-kenangan.
Corat Coret Di Jaman Sekarang
Corat Coret diikuti setiap tahun
sampai saat ini, tapi corat coret mengalami perubahan banyak siswa yang baru
selesai UN sudah mencorat coret baju mereka, dan bahkan yang baru-baru ini
corat-coret yang sudah nyeleneh, banyak dari siswa corat coretnya hingga
merobekan celana hingga ke dengkul, sungguh tidak pantas disebut siswa dan ada
siswa laki-laki menyentuh bagian belakang perempuan lalu mencorat coret
celananya.
Dan Juga banyak siswa yang memakai baju yang tidak pantas untuk dipakai, dan juga perilaku siswa sudah tidak seperti siswa lagi. yang terbaru ada seorang siswa yang konvoi dengan mobil lalu di berhentikan oleh polisi, merasa tidak terima, siswi tersebut mengancam akan menurunkan jabatan polisi tersebut dengan mencatut seorang brigjen berinisial Ad, benar-benar sungguh miris melihat kelakuan anak tersebut.
Gambar corat - coret Jaman Sekarang
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Kesimpulan :
Etika Remaja Saat ini, sudah mengalami penurunan, dari moral, akhlak,dan etika. Banyak siswa yang merayakan kelulusan dengan berlebihan, dan juga ada yang sampai konvoi ugal-ugalan, dan yang terbaru ini ada siswa yang membentak polwan dan mengaku anak dari anak jendral, sungguh miris melihat kelakuan anak tersebut, pendapat saya, orang tua berperan penting dalam membangun etika, moral dan akhlak agar siswa tersebut berada dijalan yang benar, dan menjadi siswa yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa.
Sumber : http://arusutara.com/2015/05/sejarah-corat-coret-seragam-sma/
Sumber : http://arusutara.com/2015/05/sejarah-corat-coret-seragam-sma/
0 komentar:
Posting Komentar